Pages

Jom Sertai Blog ini

Friday, April 30, 2010

Bidadari Untuk UMAR r.a



~Sekadar gambar Hiasan~

Umar r.a. adalah salah satu dari sahabat Rasulullah s.a.w. Semenjak ia memeluk Islam kaum muslimin seakan memperoleh suatu kekuatan yang sangat besar. Sejak itulah mereka berani solat dan tawaf dikaabah secara terang-terangan. Umar r.a. adalah seorang yang wara, ia sangat teliti dalam mengamalkan Islam. Umar r.a. mempelajari surah Al-Baqoroh selama 10 tahun, ia kemudian melapor kepada Rasulullah s.a.w. ,

"Wahai Rasulullah s.a.w. apakah kehidupanku telah mencerminkan surah Al-Baqoroh, apabila belum maka aku tidak akan melanjutkan ke surah berikutnya".Rasulullah s.a.w. menjawab, "Sudah..."!. Umar r.a. mengamalkan agama sesuai dengan kehendak Allah s.w.t. Kerana kesungguhannya inilah maka banyak ayat di Al-Quran yang diturunkan Allah s.w.t. berdasarkan kehendak yang ada pada hatinya, seperti mengenai pengharaman arak, ayat mengenai hijab, dan beberapa ayat Al-Quran lainnya.

Rasulullah s.a.w. seringkali menceritakan kepada para sahabatnya mengenai perjalannya mi'raj menghadap Allah s.w.t. Rasulullah s.a.w. sering pula menceritakan bagaimana keadaan surga yang dijanjikan Allah s.w.t. kepada sahabat-sahabatnya. Suatu hari ketika Rasulullah s.a.w. dimi'rajkan menghadap Allah s.w.t. malaikat Jibril a.s. memperlihatkan kepada Rasulullah s.a.w. taman-taman surga. Rasulullah s.a.w. melihat ada sekumpulan bidadari yang sedang bercengkrama. Ada seorang bidadari yang begitu berbeda dari yang lainnya. Bidadari itu menyendiri dan tampak sangat pemalu. Rasulullah s.a.w. bertanya kepada Jibril a.s.,

"Wahai Jibril, bidadari siapakah itu"?. Malaikat Jibril a.s. menjawab, "Bidadari itu adalah diperuntukkan bagi sahabatmu Umar r.a.". Pernah suatu hari ia membayangkan tentang surga yang engkau ceritakan keindahannya. Ia menginginkan untuknya seorang bidadari yang berbeda dari bidadari yang lainnya. Bidadari yang diinginkannya itu berkulit hitam manis, dahinya tinggi, bagian atas matanya berwarna merah, dan bagian bawah matanya berwarna biru serta memiliki sifat yang sangat pemalu. Kerana sahabat-mu itu selalu memenuhi kehendak Allah s.w.t. maka saat itu juga Allah s.w.t. menjadikan seorang bidadari untuknya sesuai dengan apa yang dikehendaki hatinya".

Wednesday, April 28, 2010

Kematian Aminulrasyid satu pembunuhan



Allayarham Aminulrasyid

Sumber Berita dari HarakahDaily.net


SHAH ALAM, 28 April: N. Surendran (gambar kanan), peguam bagi keluarga Aminulrasyid Amzah (kiri) remaja yang ditembak polis berkata, apa yang berlaku kepada mangsa adalah satu pembunuhan.

"Kita melihat ini sebagai satu pembunuhan," ujar beliau semalam dalam suatu kenyataan media di kediaman Aminul.

Menjawab soalan pemberita, Surendran berkata, insiden yang menimpa Aminul sama motifnya dengan yang berlaku kepada Norizan Salleh yang ditambak lebih lima das tembakan oleh polis pada Oktober lalu.

"Ya, kes ini lebih kurang sama dengan kes tembak Norizan Salleh tahun lepas," tambahnya lagi.

Menyifatkan kes itu sebagai berat, polis katanya tidak cukup hanya mengeluarkan kenyataan sedang menyiasat, sebaliknya mahu polis mengambil tindakan tegas kepada anggota polis yang terlibat.

Sehubungan itu, beliau yang juga peguam bagi pihak Norizan berharap polis dan Menteri Dalam Negeri supaya tidak mengambil sikap acuh tidak acuh terhadap kes Aminul sebagaimana yang dilakukan mereka ke atas kes Norizan sebelum ini.

"Kita juga minta semua polis yang terlibat dikenakan tindakan yang tegas," katanya lagi.

Beliau turut menjelaskan bahawa pasukannya sedang menyiapkan persiapan penghujahan sebelum memfailkan kes pembunuhan Aminul di mahkamah.

"Sekarang ini, kita sedang berbincang dan mendapatkan maklumat penuh," jelasnya beliau lagi.

Turut menyertai Surendren, Latheefa Koya (peguam, Ketua Penerangan PKR) dan Cik Puspawati (Peguam Muda).

Ekoran memandu kereta tanpa mempunyai lesen memandu Isnin lalu, juvana terbabit dilaporkan media ditembak di kepala sehingga mati oleh polis.

Bagaimana pun, seorang juvana yang turut bersama Aminul ketika insiden tersebut berlaku berjaya melepaskan diri.

Dalam laporan polis semalam, juvana terbabit yang kini dianggap sebagai saksi utama kes pembunuhan tersebut, mendakwa polis menendang beliau walaupun pada asalnya beliau telahpun bertindak untuk menyerah diri.

Wednesday, April 21, 2010

EveR wOnDeR?

The LocKs on The DooR

I always lock my doors before going outside. I believe all of us do the same to protect our valuable properties from the thieves. I have seen people with more than 3 locks on the door and some also have a specialized integrated alarm system against forceful entry! Some also have 24 hours live monitoring systems built in the house. Then one day I was thinking, it is quite sad that we use so many locks in order to safeguard some belongings, but, we have little or no locks at all in ourselves to safeguard our iman from Shaitan and evils of this world. This iman, which is more precious than any material thing, needs more protection than our belongings.


HoW EmbaRraSsinG!

People usually feel embarrassed when they do something wrong in front of a crowd. The embarrassment increases as the size of the crowd increase. For example, a person will feel more embarrassed if his/her faults are revealed in front of a thousand people than in front of only 10 people. Imagine how you would feel if your faults were broadcasted through the media to all the people in your country.

We are very particular in protecting our honour and dignity in this world, however, while disobeying Allah, are we mindful of the Day of Judgement when we will be standing in front of Allah in the presence of the whole humanity? Besides the ordinary people, all the prophets will be present along with all the sahabah, martyrs and pious individuals. How embarrassing it will be if they see us standing in front of Allah as sinners! Besides the whole humanity, how bad it is if we are to stand in front of Allah alone as a disobedient servant? Therefore, to avoid those major humiliations, we should avoid committing sins in this world.

iSlaMiC JokeS

divider gif

A man is taking a walk in Central park in New York. Suddenly he sees a little girl being attacked by a pit bull dog . He runs over and starts fighting with the dog. He succeeds in killing the dog and saving the girl's life. A policeman who was watching the scene walks over and says: "You are a hero, tomorrow you can read it in all the newspapers: "Brave New Yorker saves the life of little girl" The man says: - "But I am not a New Yorker!" "Oh ,then it will say in newspapers in the morning: 'Brave American saves life of little girl'" – the policeman answers. "But I am not an American!" – says the man. "Oh, what are you then? " The man says: - "I am a Saudi !" The next day the newspapers says: "Islamic extremist kills innocent American dog.


divider gif

Here is the story of an Imam who got up after Friday prayers and announced to the people:"I have good news and bad news. The good news is, we have enough money to pay for our new building program. The bad news is, it's still out there in your pockets."


divider gif

An old woman came to the Prophet (sallallahu `alayhi wa sallam) and said: "O Messenger of Allah, pray to Allah (subhanahu wa ta`ala) that I will enter Paradise." He said jokingly, "O Mother of So-and-so, no old women will enter Paradise." The old woman went away crying, so the Prophet (sallallahu `alayhi wa sallam) said, "Tell her that she will not enter Paradise as an old woman, for Allah (subhanahu wa ta`ala) says: (We have created [their Companions] of special creation, and made them virgin-pure [and undefiled]) (Qur'an 56:35-36)." Reported by al-Tirmidhi, it is hasan because of the existence of corroborating reports.


divider gif

"When I was in the desert," said Nasruddin one day, "I caused an entire tribe of horrible and bloodthirsty bedouins to run."


"However did you do it?" asked a person.


"Easy. I just ran, and they ran after me."


divider gif

Two men were on a plane on a business trip when a Muslim couple boarded the plane and were seated right in front of them. The two men, eager to have some fun, started talking loudly. "My boss is sending me to Saudi Arabia", the one said, "But I don't want to go...too many Muslims there!" The Muslim couple noticeably heard and grew uncomfortable. The other guy laughed, "Oh, yeah, my boss wanted to send me to Pakistan but I refused...WAY too many Muslims!" Smiling, the first man said, "One time I was in Iran but I HATED the fact that there were so many Muslims!" The couple fidgeted. The other guy responded, "Oh, yeah...you can't go ANYWHERE to get away from them...the last time I was in FRANCE I ran into a bunch of them too!" The first guy was laughing hysterically as he added, "That is why you'll never see me in Indonesia...WAY too many Muslims!" At this, the Muslim man turned around and responded politely, "Why don't you go to Hell?", he asked, "I hear there's not very many Muslims THERE!"

Sunday, April 18, 2010

PrOgRaM AnggUn AYu



Ceria bersama peserta Anggun Ayu...:)
Semua ayu2 gitu...subhanallah..

NapA MaRaH?


Kita Marah Orang Kafir Merobohkan Masjid/ Marah Kerana Semakin Banyaknya Gereja, Tetapi Kita Tidak Marah Diri Sendiri Bila Kita Sendiri Mengosongkan Masjid Tanpa Mengimarahkannya!

Marilah kita sama-sama menghayati fikrah Dr. Mustafa as-Siba'i dalam perbahasan beliau tentang pembinaan Masjid Nabawi serta fungsi sebenar masjid. Semoga ada nasihat, kebaikan dan manfaatnya buat kita semua.

"Apabila Rasulullah SAW sampai ke Madinah, maka kerjanya yang pertama ialah membina padanya masjid. Ini menunjukkan kepentingan masjid dalam Islam… Apatah lagi bagi masjid itu mesej kemasyarakatan dan keruhanian yang besar kedudukannya dalam kehidupan Muslimin. Masjidlah yang menyatupadukan mereka, mendidik jiwa, menyedarkan hati dan akal, menyelesaikan masalah dan di masjidlah dizahirkan kekuatan dan prinsip mereka.

Sejarah masjid dalam Islam telah membuktikan bahawa daripada masjid bergeraknya tentera Islam memenuhi bumi dengan hidayah Allah. Daripada masjid juga diutuskan obor cahaya dan hidayah untuk Muslimin dan selain mereka. Di masjidlah bermula subur dan berkembangnya benih ketamadunan Islam. Tidaklah Abu Bakr, `Umar, Uthman, `Ali, Khalid, Sa`ad, Abu `Ubaidah dan seumpama mereka, yang merupakan tokoh-tokoh agung sejarah Islam melainkan para penuntut di madrasah Muhammadiyyah (sekolah Rasulullah SAW) yang bertempat di Masjid Nabawi… Jadikanlah masjid kembali sebagai tempat utama dalam semua institusi kemasyarakatan kita, jadikanlah masjid kembali memainkan peranannya dalam mentarbiah manusia, melahirkan tokoh, membaiki kerosakan masyarakat, memerangi kemunkaran dan membina masyarakat atas asas taqwa dan keredhaan Allah".

(Al-Siba'i, Al-Sirah an-Nabawiyyah: Durus wa `Ibar, m.s. 74-75 Jordan: al-Maktab al-Islami).

Friday, April 16, 2010

SeiNdaH MawaR


" SEKALI WANITA TERGODA, GUGURLAH SEKUNTUM WARDAH DI SYURGA,
" SEKALI WANITA TERNODA, BERDEKAH-DEKAHLAH SYAITAN DI NERAKA"

Sabda Rasulullah:
" Ingatlah bahawaIslam itu berputar, maka berputarlah kamu bersama Islam kemana sahaja ia berputar. Ketahuilah bahawasanya penguasa dan al-Quran akan berpisah, maka janganlah kamu berpisah dari al-Quran"

Duhai akhawat yang sayangfillah, si mawar mujahidah, ketahuilah...

Dalam langkah hidup ini, hanya ada dua jalan yang salah satu perlu ditempuhi. kita memilih jalan sendiri. Kalau kita tidak memilih jalan menuju Allah, pasti kita akan melangkah di jalan menuju kecelakaan diri sendiri itulah jalan syaitan dan duniawi. Jalan keimanan itulah jalan ilahi dan jalan kesesatan itulah jalan iblisi...

Orang yang berjalan di atas jalan Ilahi sentiasa berusaha mensucikan jiwa dan hati sementara orang yang berjalan di jalan iblisi, tiada sensitiviti dalam mengotori jiwa dan menodai hati.

Tanyalah diri, mahukah kita mencampakkan diri ke lembah hina pada saat bertemu Rabbi?
Subhanallah sekali-kali tidak ini yang mawar-mawar mujahidah minta.... Pendambaan kita untuk menjadi wanita yang dicintai Rabbinya.... Insya Allah...Ameen.
Nauzubillah...

Tuesday, April 13, 2010

~SaLaM iMtiHaN~

MusLimaH kah itu?


Seorang gadis itu,

Yang lembut fitrah tercipta,

Halus kulit, manis tuturnya,

Lentur hati..tulus wajahnya,

setelus rasa membisik jiwa,

di dalam matanya cahaya, dalamnya ada air,

sehangat cinta, sejernih suka, sedalam duka,

ceritera hidupnya..

seorang gadis itu,

bisa seteguh Khadijah, yang suci hatinya,

Tabah dan tenang sikapnya,teman ar-Rasul,

Pengubat duka & lara..bijaksana ia,

Menyimpan ilmu, si teman berbicara,

Dialah Aishah, penyeri taman Rasulullah,

Dialah Hafsah,Penyimpan mashaf pertama kalamullah,

seorang gadis itu,

Bisa setabah Maryam,

Meski dicaci dikeji,

itu hanya cerca manusia,

namun sucinya Allah memuji.

Seperti Fatimah kudusnya,

Meniti hidup seadanya

PUTERI Rasulullah..kesayangan ayahanda,

Suaminya si panglima agama,

Di belakangnya dialah pelita,

Cahaya penerang segenap rumahnya,

Ummi tersayang cucunda baginda..bisa dia segagah Nailah,

Dengan dua tangan tegar melindung khalifah,

Meski akhirnya memandi darah,

meski akhirnya khalifah rebah,

syahid menyahut panggilan ALLAH..

SiaPakah diA KhaulaH binTi HaKim??

KHAULAH binti Hakim adalah isteri kepada seorang pemimpin kaum Muhajirin. Suaminya bernama Usman bin Madzun. Hasil perkahwinan itu mereka dikurniakan dua orang anak iaitu as-Saib dan Abdurrahman. Khaulah adalah antara wanita yang awal memeluk Islam.

Khaulah memainkan peranan penting dalam kehidupan Nabi Muhammad selepas Siti Khadijah meninggal dunia.

Khaulah berusaha mengembirakan hati Nabi Muhammad. Siti Khadijah adalah isteri Nabi Muhammd. Kematian Siti Khadijah menyebabkan Nabi Muhammad menjadi sedih dan pilu.

Bagi menggembirakan Nabi Muhammad, Khaulah telah memberikan cadangannya. Khaulah mencadangkan supaya Nabi Muhammad mencari pengganti Siti Khadijah. Akhirnya Khaulah berjaya melamar Saudah dan Aisyah sebagai isteri Nabi Muhammad.

Khaulah begitu dihormati oleh Nabi Muhammad. Dia juga adalah wanita yang bijak bersastera dan fasih berkata-kata. Dia begitu terkenal dengan syairnya yang indah-indah.

Semasa hidupnya, Khaulah telah melaporkan sebanyak 15 buah hadis daripada Nabi Muhammad. Khaulah sangat terkenal di kalangan isteri-isteri Nabi Muhammad. Khaulah sering menziarahi isteri-isteri Nabi Muhammad.

Pada suatu hari, Khaulah datang ke rumah isteri Nabi Muhammad. "Saya lihat wajah awak kusam. Diri awak pula tidak secantik hari-hari lain. Mengapa?" tanya isteri Nabi Muhammad.

Khaulah tidak menjawab. Kemudian dia duduk disebelah isteri Nabi Muhammad.

"Cuba awak lihat pakaian awak ini. Nampaknya sudah lusuh dan koyak. Bukankah suami awak itu orang kaya?" tanya isteri Nabi Muhammad.

Tiba-tiba Khaulah berkata, "Saya tidak kisah dengan semua itu. Masalah yang saya hadapi ini tidak ada kena mengena dengan kekayaan suami saya."

"Jika itu bukan halnya, mengapa awak bermuram sahaja?" tanya isteri Nabi Muhammad.

"Saya memikirkan hal suami saya. Pada malam hari, suami saya tidak henti-henti sembahyang sunat. Pada hari siang pula dia sering berpuasa," jelas Khaulah.

Berita itu sampai ke pengetahuan Nabi Muhammad. Nabi Muhammad bertindak serta merta berjumpa dengan suami Khaulah.

"Wahai Usman, awak telah membuat hati isteri awak kecewa. Dirinya tidak terurus kerana memikirkan hal diri awak," kata Nabi Muhammad.

Suami Khaulah mendengar penjelasan Nabi Muhammad. Lalu suaminya bertanya, "Apa yang tidak kena dengan Khaulah? Selama ini kami hidup aman sahaja."

Nabi Muhammad terus bertanya, "Wahai Usman, awak berpuasa setiap hari dan sembahyang sunat pada setiap malam?"

"Ya. Saya melakukan semua amal ibadat itu hanya untuk beribadah kepada Allah," jawab Usman.

Nabi Muhammad mendengar penjelasan Usman lalu berkata, "Usman, awak ikut seperti saya. Jangan awak terus-menerus berpuasa setiap hari. Begitu juga dengan sembahyang malam. Anggota badan awak ada hak terhadap awak. Isteri awak ada hak terhadap awak. Keluarga awak juga ada hak terhadap diri awak. Awak perlu tidur, sembahyang dan berbuka. Awak perlu penuhi tuntutan hak itu."

Usman berasa insaf dan sedar atas tindakan yang dilakukan terhadap isteri dan keluarganya. Dia sedar bahawa dia perlu menunaikan nafkah zahir dan batin serta tanggungjawabnya sebagai seorang suami.

Sejak hari itu Usman mengikuti nasihat yang diberikan oleh Nabi Muhammad. Khaulah pun pergi berjumpa dengan isteri Nabi Muhammad. Pada kali ini kelihatan wajah Khaulah semakin cantik dan gembira.

"Bagaimana keadaan awak sekarang?" tanya isteri Nabi Muhammad kepada Khaulah.

"Alhamdulillah. Sekarang saya rasa aman dan bahagia hidup bersama suami saya," jawab Khaulah.

"Sekarang ini saya lihat awak semakin cantik dan menawan. Pasti suami awak bertambah sayang terhadap awak," kata isteri Nabi Muhammad mengusik Khaulah.

Mereka tersenyum bersama-sama. Khaulah adalah wanita yang baik. Siti Aisyah melaporkan bahawa wanita yang menawarkan diri kepada Nabi Muhammad untuk dikahwininya ialah Khaulah binti Hakim. Dia adalah wanita mukminah seperti yang dijelaskan dalam surah al-Ahzab ayat 50.

LONDON 12 April - Penulis dan pejuang ateis Britain, Richard Dawkins giat berusaha supaya Pope Benedict ditahan untuk didakwa berhubung kes penderaan seksual ke atas kanak-kanak di gereja Katholik ketika beliau melawat negara itu pada September ini.

Dawkins yang merupakan saintis dan pengkritik keras agama telah meminta peguam hak asasi kemanusiaan meneliti sama ada dakwaan boleh dibuat ke atas pope.

Lawatan empat hari bermula 16 September ini akan menjadi lawatan pertama Pope sejak Pope John Paul II mengadakan lawatan pada 1982 dan menjadi lawatan rasmi pope ke Britain.

Gereja Katholik menolak dakwaan bahawa pope membantu melindungi skandal pencabulan paderi dan Vatican menuduh media melancarkan kempen menghina beliau.

Dawkins dan wartawan Inggeris, Christopher Hitchens meminta peguam Geoffrey Robertson dan Mark Stephens mencari jalan untuk mengambil tindakan undang-undang ke atas Pope.

Dalam e-mel kepada Reuters, Stephens menyatakan bahawa terdapat tiga kemungkinan yang boleh diambil iaitu membuat aduan kepada Mahkamah Jenayah Antarabangsa di Belanda, membuat dakwaan persendirian atau awam 'atas jenayah kemanusiaan' atau kes sivil.

Mereka akan menentang bahawa Pope tidak mempunyai kekebalan diplomatik daripada dakwaan seperti ketua negara kerana Vatican hanya mempunyai 'status pemerhati tetap' di Amerika Syarikat (AS) berbanding anggota penuh dan hak mengundi.

Dawkins, penulis buku The God Delusion dan The Selfish Gene memberitahu akhbar Sunday Time bahawa dia mengesyaki skandal pencabulan itu telah disembunyikan oleh gereja.

"Lelaki ini tidak terkecuali daripada undang-undang. Penyembunyian pencabulan kanak-kanak adalah satu jenayah," kata Hitchens yang menerbitkan buku God Is Not Great: The Case Against Religion pada 2007.

Pengkritik menuduh Benedict cuai dalam menguruskan skandal pencabulan ketika menjawat jawatan sebagai Kardinal di negara kelahirannya Jerman dan Rom. - Reuters

Sumber; Utusan Online ARKIB : 13/04/2010

Monday, April 12, 2010

Rosaknya dunia oleh tangan-tangan Kapitalis

Isu pemanasan global dan perubahan iklim kini semakin hangat diperbincangkan, walaupun sesetengah pihak masih mempertikaikan kesahihannya. Sama ada dunia semakin panas atau tidak, apa yang pasti adalah, kita sememangnya sedang menyaksikan kemusnahan alam sekitar yang semakin dahsyat hasil kerakusan manusia mengkonsumsi sumber alam semula jadi atas nama pembangunan dan pemodenan.

Inilah kesan langsung revolusi industri yang semakin mengganas sejak ia mula tercetus lebih seratus tahun yang lalu. Perubahan iklim ini cuba diselesaikan melalui pelbagai persidangan saintifik di peringkat antarabangsa dan yang terbaru adalah Persidangan Perubahan Iklim Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (PBB) di Copenhagen, Denmark atau COP15 (7-18 Disember 2009).

Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak turut menghadiri persidangan sia-sia tersebut di mana beliau telah memberikan komitmen Malaysia bagi membantu menangani kesan-kesan pemanasan global dengan mengurangkan pengeluaran karbon dioksida (CO2) kepada 40% menjelang tahun 2020. Menurut satu laporan PBB, pengeluaran karbon oleh Malaysia pada 2006 adalah sebanyak 187 juta tan.

Sebagaimana dilaporkan banyak media, persidangan kali ini sebenarnya tidak menghasilkan apa-apa, malahan menyaksikan kemarahan negara-negara miskin yang semakin meningkat. Sesiapa sahaja yang mengikuti persidangan-persidangan, komitmen-komitmen atau perjanjian-perjanjian, dan mengkaji penyelidikan yang dijalankan oleh para saintis, pakar dan pemikir Barat, akan menyedari bahawa kerja-kerja yang berkaitan dengan alam sekitar ini telah tersasar sejak mula lagi.

Ini berpunca daripada perdebatan yang hanya dihadkan kepada perkara ‘simptom’, yakni kepada kerosakan alam sekitar dan sebab langsungnya seperti gas rumah hijau yang telah mempengaruhi persekitaran dan peranan industri dalam konteks ini. Perkara ini sebenarnya adalah ‘kesan’ kepada masalah dan bukan ‘punca’ kepada masalah. Wajarlah jika tidak ada kemajuan yang signifikan, apatah lagi kejayaan, kepada usaha menyelesaikan isu-isu alam sekitar kerana yang didiagnosakan adalah kesan, bukannya punca.

Punca sebenar kepada masalah yang dihadapi sekarang adalah penerapan ideologi Kapitalis yang sesat lagi menyesatkan di dunia hari ini. Ideologi ini mengagungkan akal manusia dalam membuat undang-undang yang melahirkan sistem dan budaya materialistik dan berorientasi manfaat semata-mata. Hakikatnya, dunia kini, baik dunia Barat mahupun dunia Islam diperintah oleh para pendukung Kapitalis yang teramat rakus.

Tamadun jahil ini menganggap Tuhan perlu dipinggirkan dari mencampuri urusan kehidupan manusia. Ia melahirkan idea kebebasan yang berakhir dengan menanamkan persepsi bahawa kebahagian manusia akan tercapai dengan menikmati sebanyak-banyaknya kepuasan jasmani tanpa unsur spiritual. Ideologi Kapitalis meyakini bahawa masalah ekonomi adalah berpunca dari terbatasnya barang dan perkhidmatan sedangkan kehendak manusia, menurut ideologi ini adalah tidak terhad.

Oleh itu, menurut ideologi rosak ini, pengeluaran mestilah sentiasa dipertingkatkan untuk memenuhi keperluan dan kehendak manusia yang dikatakan tidak terbatas itu, walaupun hakikatnya mereka hanyalah ingin memenuhi hawa dan keegoan semata-mata, bukannya keperluan. Untuk memenuhi kehendak manusia maka sumber alam digunakan tanpa mempertimbangkan kesannya kepada alam sekitar sehingga para Kapitalis sanggup merosakkan alam sekitar demi meraih sebanyak-banyak manfaat. Mereka malah sanggup menganiaya dan membunuh demi memenuhi nafsu serakah mereka. Inilah sifat ideologi Kapitalis, yang bukan sahaja diamalkan oleh Barat, malah oleh para pemimpin umat Islam sendiri.

percubaan pertama

Cuba melakar nama di atas pasir yg mulus..sengaja tulis jauh2 dari gigi air..agar nama tu tak terpadam bila ombak datang bersama gunung air yg deras...



Percubaan ke-2



Menambah satu lagi nama yg dekat di hati ni...kali ni tulis namanya agak jauh lg dari gigi air.. biar nama yg pertama tu terpadam dulu andai ombak datang menghempas.

Dah siap 2 percubaan. Nak tgk selama mana air tak datang memadamkan nama-nama itu. Lama jugak tunggu kat tepi pantai. menjaga nama yang bertuan... penat dek menunggu, pemilik nama beransur pulang.. mungkin nama itu akan terpadam jugak dipukul dek ombak..


Bila dah mati nanti mesti tinggal nama je kan.. Selalu muhasabah diri, "Buatlah sesuatu kebaikan yg terus hidup walaupun setelah kita mati.." buat baik bukan kerana nak tinggalkan nama tapi sebagai penyambung amalan yang berterusan..


Sunday, April 11, 2010

MerajukkaH enGkaU Wahai Dai'e?


Hidup ini menuntut mujahadah berterusan. Setiap hari pasti ada sahaja perkara yang perlu di usahakan. Seringkas bangun pagi memerlukan kekuatan menolak keseronokan tidur yang lena. Begitu juga dalam kesungguhan mengulangkaji pelajaran, kesabaran melayani kerenah sahabat handai, hinggalah keteguhan mendirikan Islam dalam diri setiap insan. Inilah kehidupan, tidak lari dari, suka duka, perit jerih, dan susah payah. Apatah lagi bagi tiap jiwa yang dalam sedar berikrar menyerahkan diri mereka kepada Allah, menggelar diri sebagai Dai'e, mengajak jiwa-jiwa kembali tunduk pada Allah yang Esa. Malah mereka lagi perlu menunjukkan kesungguhan dalam tiap perkara, mengelak fitnah menimpa...

Yang pastinya, dalam kesungguhan pasti ada mehnah melanda. Dalam saat seronok mengajak manusia kembali ke jalan Allah, kita terlupa bahawa hati-hati itu ada pemegangnya, yang mengawal tutup buka nya ia. Membuatkan kita kecewa dan putus asa apabila usaha tidak membuahkan hasil seperti yang dijangka. Membuatkan kita terlupa tugas kita hanya pemberi peringatan, sedangkan natijahnya di bawah takdir Allah yang Maha Kuasa. Bak kata pepatah `menabur benih di bumi, hasilnya dari Ilahi'. Di saat hati rajuk, mencari hikmah atas apa yang menimpa, Al-Quran menjadi tempat kembali, isinya penuh istimewa, pasti sesuai di setiap keadaan dan masa. Namun, bergantung kepada kesediaan hati itu untuk mengaitkannya dalam kehidupan, mengambil manfaat dari tiap bait Kalamullah...

Siapa sangka, kisah Nabi Yunus a.s yang tidak selalu diceritakan mampu memberi seribu pengertian dalam kehidupan...

Nabi Yunus menyeru pada kaumnya
Sembahlah Allah Yang Maha Esa
Tinggallah berhala yang tidak bernyawa
Jauhi perbuatan yang sia-sia Seruan Nabi tidak diterima
Nabi diejek dan Nabi dihina
Baginda tidak berputus asa
Walau dicaci walau dihina
Akhirnya Nabi merasa hampa
Umatnya masih menderhaka
Lalu dia pergi membawa hati Ke tepi pantai seorang diri
Kapal pedagang Baginda menumpang
Membawa diri ke rantau orang
Malangnya laut bergelombang
Hampir karam ditengah lautan
Bila diundi Nabi merelakan
Terjun ke laut penuh bergelora
Baginda ditelan ke perut Ikan Nun
Gelap gelita tidak terkira
Sedarlah baginda akan silapnya
Ditarbiyyah Allah sebegitu rupa
Menangislah Nabi penuh duka
Memohon Ampun dari Tuhannya...



Begitulah kisah seorang Nabi diuji Allah begitu sekali…

Wahai Dai'e Rabbani, cukuplah kisah Nabi Yunus a.s pemujuk diri, jangan diikut rajuk di hati, usah dilayan kecelaruan emosi, tergesa-gesa melarikan diri dari situasi. Melangkahlah dengan penuh hikmah dan kesabaran dalam meneruskan da'wah lillahi. Begitulah di kala Nabi Yunus lari dari kaumnya yang ingkar, rasa marah dan kecewa hingga terlupa tugas beliau menyampaikan ajaran yang hasilnya adalah dari Tuhan.

Menyoroti kehidupan Dai'e, tidak ubah seperti kisah ini, siapalah kita meletakkan hidayah dihati manusia kerana ia adalah urusan Ilahi, hanya usaha yang akan dipersoalkan nanti. Hadamlah kalam Allah apabila Dia berfirman:

"Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. Katakanlah:
"Aku tidak meminta upah sedikitpun kepada kamu dalam menyampaikan risalah itu, melainkan (mengharapkan kepatuhan) orang-orang yang mahu mengambil jalan kepada Tuhannya"

(Al-Furqan:56-57)

Dalam kegelapan perut ikan Nun, hati Nabi Yunus a.s mulai bergerak bertasbih kepada Allah, memohon taubat kerana putus asa dengan rahmat Tuhannya sambil berkata:

"Bahawa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim"
(Al-Anbiyaa':87)

Dengan ketulusan hati berdoa, mengakui kesempurnaan ketuhanan dari sebarang kekurangan dan kelemahan, mengakui kezaliman diri, akhirnya taubat Nabi Yunus a.s di terima. Allah menyelamatkan beliau dari kecelakaan mati di dalam perut ikan Nun kepada kesejahteraan hidup bersama kaumnya yang kembali kepada jalan Ilahi. Dengan rahmat dan kasih sayang Allah, segalanya mungkin terjadi, asalkan hati jernih mengharap redhaNya. Apa lagi yang Dai'e mahukan selain ketenangan dalam kehidupan seharian. Walaupun penuh ujian, hati penuh taubat mengakui kesalahan…
Inilah Dai'e Rabbani, tidak takut menghadapi salah, tetapi lekas kembali kepada Allah yang Maha Pemurah. Memujuk hati mencari hikmah mengakui kelemahan insani. Berbekal ibadat di kala senang, menjadi keselamatan di waktu susah. Tabah dan sabar dalam berdakwah tanpa mengira ketidakberhasilan hidayah, kerana tiap langkah di atas jalan ini adalah kejayaan...

Munajat Hamba


Amalan Para Isteri..(untuk bakal isteri pun blh gak..)

Bismillah...

Kepada para isteri khususnya dan pada bakal isteri umumnya bolehlah mengamalkan petua di bawah untuk kelihatan lebih berseri..

Selepas solat isya':
  • Ambil segelas air
  • Baca al-Fatihah (1x)
  • Ayat Qursi (1x)
  • Al-Waqiah ayat 35-38 (7x)
  • Tiup dalam air dan minum
  • Niat dalam hati utk menjaga kecantikan diri Lillahi Ta'ala

Wednesday, April 7, 2010

NikmaTnya Anemia..semakin aku sujud pd Mu..

Terimbas kembali kenangan manis saat Allah menduga hati ini... (terbang kembali mencari memori yg segar dalam ingatan)(^-^)

Teringat ana pada kata-kata seorang sahabat serumah, "akak, cukup-cukup la. putih sangat dah tu..." ana tersenyum...subhanallah..bukan kerana bangga kerana ana putih dan ana yakin bukan kerana putihnya ana dia berkata begitu.Putih kerana pucat. putih kerana kawasan2 yg putih itu tak berdarah..

Kerana anemia ana semakin bersyukur dan menghargai nikmat memiliki darah. Hinggakan andai jari terluka sedikit pun ana rasa sayang pada darah yg menitis..'Betapa berharganya darah buatku...' meniti hari-hari sebagai seorang pengidap anemia amatlah mencabar. Tapi ujian yg ana perolehi tidaklah seberat ujian pejuang-pejuang islam yg mengalir darahnya kerana islam.. kerana syahid sbg syuhada yg tinggi darjatnya di sisi Tuhan..

Menyelusuri kembali kisah tentang AneMiA.............

Anemia adalah suatu keadaan di mana terdapat kekurangan sel darah merah di dalam peredaran darah untuk membawa oksigen ke seluruh tisu badan. Fungsi ini dijalankan oleh protein yang dipanggil haemoglobin. Anemia biasanya bermaksud haemoglobin yang tidak mencukupi. Paras Haemoglobin yang normal adalah diantara 11.5 hingga 16.5g/dL untuk perempuan dan 12.5 hingga 18.5g/dL untuk lelaki.

Di saat Allah menguji, ana hanya memiliki 3.4 paras hemoglobin..subhanallah..bila dan di mana sahaja dgn tahap haemoglobin serendah itu, ana boleh collapse dgn tiba-tiba.. tp syukur pd Tuhan Yg satu..dipelihara diri ini krn saat kritikal berlaku di dalam rumah. Yg mana ada sahabat2 melihat,membantu..

Penyebab anemia

  1. Kehilangan darah (sama ada akut atau kronik).
    • Kehilangan darah yang akut boleh berlaku semasa kemalangan jalan raya atau selepas pembedahan. Kehilangan darah yang melebihi 500ml biasanya memerlukan gantian darah.
    • Kehilangan darah kronik biasanya berlaku semasa kedatangan haid yang berlebihan, infestasi cacing dan lain-lain keadaan.

  2. Kurang penghasilan sel darah merah di dalam sum-sum.

    Ini mungkin disebabkan oleh :

    • Kekurangan faktor penting seperti zat besi,, vitamin B12, folate dan erythropoietin.
      • Pertumbuhan yang mendadak di kalangan remaja yang menyebabkan peningkatan keperluan zat besi di mana ianya melebihi paras penyerapan zat besi.
      • Kitaran haid bagi wanita dengan kehilangan anggaran 30mg zat besi setiap bulan boleh menyebabkan kekurangan zat besi.
    • Faktor Toksik : Penyakit Inflamasi, kerosakan hati dan ginjal, ubatan.
    • Kekurangan hormone : Paras hormon tiroid rendah.
    • Kerosakan sum-sum : kanser darah, penyakit sum-sum.
    • Ganguan pembentukan sel darah merah : keadaan seperti Talasemia.

  3. Pemusnahan sel darah merah yang berlebihan.

    Berlaku di dalam beberapa jenis jangkitan atau pengambilan sesuatu ubat.

    Jenis anemia yang biasa berlaku ialah :

    • Anemia disebabkan kekurangan zat besi.
    • Talasemia.

Simptom dan gejala

Ramai dewasa menghidapi anemia tanpa disedari.

Simptom termasuk :

  • Keletihan setiap masa.
  • Pening.
  • Sesak nafas apabila melakukan aktiviti fizikal.
  • Kulit pucat.
  • Kadar denyutan jantung yang cepat.
  • Kurang daya ingatan.
  • Kehilangan berat badan.

Komplikasi

Anemia yang teruk boleh menyebabkan :

  • Kegagalan jantung di mana fungsi jantung menjadi lemah dan tidak mencukupi.
  • Mengalami masalah semasa mengandung seperti melahirkan bayi pramatang dan pertumbuhan janin yang terencat semasa di dalam kandungan.

Rawatan

Pemeriksaan haemoglobin untuk menentukan samada anda menghidapi anemia atau tidak boleh dilakukan di klinik berhampiran dengan anda.

Rawatan bergantung kepada jenis anemia yang dihadapi :

  • Jika ia disebabkan oleh masalah perubatan seperti talasemia, leukaemia, rawatan khusus perlu dilakukan.
  • Jika ia disebabkan oleh kekurangan zat besi, maka seseorang itu perlu mengambil makanan seimbang yang mengandungi zat besi yang tinggi dan juga pil supplemen zat besi. Sila lihat Jadual 1 untuk kandungan zat besi dalam makanan.

Tips lain: Untuk merawat kekurangan zat besi :

  • Adalah disyorkan agar pil supplemen zat besi dimakan bersama dengan vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi.
  • Penyebab utama seperti infeksi cacing dan keradangan usus perlu dirawat.

Jadual 1 : Kandungan zat besi dalam makanan

Makanan

Saiz Hidangan

Zat besi (mg)

Hati, Ayam

105g

12.8

Peha ayam

125g

1.0

Daging lembu tanpa lemak

268g

5.9

Hati, Lembu

124g

11.1

Tuna

90g

1.1

Kerang

86g (10 biji kerang)

2.0

Paru

92g

7.7

Bijiran yang diperkaya dengan 100% zat besi (coco crunches, cornflakes)

¾ cawan

18

Oatmeal

1 cawan

10

Tauhu

1/2 cawan

3.4

Kacang tanah

1 cawan

6.6

Bayam

½ cawan

3.2

Kismis

½ cawan

1.5

Roti

1 keping

0.9

Nasi

1 cawan

0.3

Rujukan: Malaysian Dietary Guidelines 2005

SudaH BeRtunaNgkaH AkU??

Hari-hari berlalu yang dilewati seakan sudah bertahun lamanya, namun yang perlu diakui ialah ianya baru beberapa minggu lalu. Iya, hanya beberapa minggu lalu. Berita itu aku sambut dengan hati yang diusahakan untuk berlapang dada. Benar, aku berusaha berlapang dada. Terkadang, terasa nusrah Ilahi begitu hampir saat kita benar-benar berada di tepi tebing, tunggu saat untuk menjunam jatuh ke dalam gaung. Maha Suci Allah yang mengangkat aku, meletakkan aku kembali di jalan tarbiyyah dan terus memimpin untukku melangkah dengan tabah.

Aku hanya seorang Insyirah. Tiada kelebihan yang teristimewa, tidak juga punya apa-apa yang begitu menonjol. Jalan ku juga dua kaki, lihat ku juga menggunakan mata, sama seperti manusia lain yang menumpang di bumi Allah ini. Aku tidak buta, tidak juga tuli mahupun bisu. Aku bisa melihat dengan sepasang mata pinjaman Allah, aku bisa mendengar dengan sepasang telinga pinjaman Allah juga aku bisa bercakap dengan lidahku yang lembut tidak bertulang. Sama seperti manusia lain.

Aku bukan seperti bondanya Syeikh Qadir al-Jailani, aku juga tidak sehebat srikandi Sayyidah Khadijah dalam berbakti, aku bukan sebaik Sayyidah Fatimah yang setia menjadi pengiring ayahanda dalam setiap langkah perjuangan memartabatkan Islam. Aku hanya seorang Insyirah yang sedang mengembara di bumi Tuhan, jalanku kelak juga sama... Negeri Barzakh, insya Allah. Destinasi aku juga sama seperti kalian, Negeri Abadi. Tiada keraguan dalam perkara ini.

Sejak dari hari istimewa tersebut, ramai sahabiah yang memuji wajahku berseri dan mereka yakin benar aku sudah dikhitbah apabila melihat kedua tangan ku memakai cincin di jari manis. Aku hanya tersenyum, tidak mengiyakan dan tidak pula menidakkan. Diam ku bukan membuka pintu-pintu soalan yang maha banyak, tetapi diam ku kerana aku belum mampu memperkenalkan insan itu. Sehingga kini, aku tetap setia dalam penantian.

Ibu bertanyakan soalan yang sewajarnya aku jawab dengan penuh tatasusila.

"Hari menikah nanti nak pakai baju warna apa?"

Aku menjawab tenang.. "Warna putih, bersih..."

"Alhamdulillah, ibu akan usahakan dalam tempoh terdekat."

"Ibu, 4 meter sudah cukup untuk sepasang jubah. Jangan berlebihan."

Ibu angguk perlahan.

Beberapa hari ini, aku menyelak satu per satu... helaian demi helaian naskhah yang begitu menyentuh nubari aku sebagai hamba Allah. Sukar sekali aku ungkapkan perasaan yang bersarang, mahu saja aku menangis semahunya tetapi sudah aku ikrarkan, biarlah Allah juga yang menetapkan tarikhnya kerana aku akan sabar menanti hari bahagia tersebut. Mudah-mudahan aku terus melangkah tanpa menoleh ke belakang lagi. Mudah-mudahan ya Allah.

Sejak hari pertunangan itu, aku semakin banyak mengulang al-Quran. Aku mahu sebelum tibanya hari yang aku nantikan itu, aku sudah khatam al-Quran, setidak-tidaknya nanti hatiku akan tenang dengan kalamullah yang sudah meresap ke dalam darah yang mengalir dalam tubuh. Mudah-mudahan aku tenang... As-Syifa' aku adalah al-Quran, yang setia menemani dalam resah aku menanti. Benar, aku sedang memujuk gelora hati. Mahu pecah jantung menanti detik pernikahan tersebut, begini rasanya orang-orang yang mendahului.

"Kak Insyirah, siapa tunang akak? Mesti hebat orangnya. Kacak tak?"

Aku tersenyum, mengulum sendiri setiap rasa yang singgah. Maaf, aku masih mahu merahsiakan tentang perkara itu. Cukup mereka membuat penilaian sendiri bahawa aku sudah bertunang, kebenarannya itu antara aku dan keluarga.

"Insya Allah, 'dia' tiada rupa tetapi sangat mendekatkan akak dengan Allah. Itu yang paling utama."

Berita itu juga buat beberapa orang menjauhkan diri dariku. Kata mereka, aku senyapkan sesuatu yang perlu diraikan. Aku tersenyum lagi.

"Jangan lupa jemput ana di hari menikahnya, jangan lupa!"

Aku hanya tersenyum entah sekian kalinya. Apa yang mampu aku zahirkan ialah senyuman dan terus tersenyum. Mereka mengandai aku sedang berbahagia apabila sudah dikhitbahkan dengan 'dia' yang mendekatkan aku dengan Allah. Sahabiah juga merasa kehilangan ku apabila setiap waktu terluang aku habiskan masa dengan as-Syifa' ku al-Quran, tidak lain kerana aku mahu kalamullah meresap dalam darahku, agar ketenangan akan menyelinap dalam setiap derap nafas ku menanti hari itu.

"Bila enti menikah?"

Aku tiada jawapan khusus.

"Insya Allah, tiba waktunya nanti enti akan tahu..." Aku masih menyimpan tarikh keramat itu, bukan aku sengaja tetapi memang benar aku sendiri tidak tahu bila tarikhnya.

"Jemput ana tau!" Khalilah tersenyum megah.

"Kalau enti tak datang pun ana tak berkecil hati, doakan ana banyak-banyak! " Itu saja pesanku. Aku juga tidak tahu di mana mahu melangsungkan pernikahan ku, aduh semuanya menjadi tanda tanya sendiri. Diam dan terus berdiam membuatkan ramai insan berkecil hati.

"Insya Allah, kalian PASTI akan tahu bila sampai waktunya nanti..."

Rahsia ku adalah rahsia Allah, kerana itu aku tidak mampu memberikan tarikhnya. Cuma, hanya termampu aku menyiapkan diri sebaiknya. Untung aku dilamar dan dikhitbah dahulu tanpa menikah secara terkejut seperti orang lain. Semuanya aku sedaya upaya siapkan, baju menikahnya, dan aku katakan sekali lagi kepada ibu...

"Usah berlebihan ya..."

Ibu angguk perlahan dan terus berlalu, hilang dari pandangan mata.

"Insyirah, jom makan!"

Aku tersenyum lagi... Akhir-akhir ini aku begitu pemurah dengan senyuman.

"Tafaddal, ana puasa."

Sahabiah juga semakin galak mengusik.

"Wah, Insyirah diet ya. Maklumlah hari bahagia dah dekat... Tarikhnya tak tetap lagi ke?"

"Bukan diet, mahu mengosongkan perut. Maaf, tarikhnya belum ditetapkan lagi."

Sehingga kini, aku tidak tahu bila tarikhnya yang pasti. Maafkan aku sahabat, bersabarlah menanti hari tersebut. Aku juga menanti dengan penuh debaran, moga aku bersedia untuk hari pernikahan tersebut dan terus mengecap bahagia sepanjang alam berumahtangga kelak. Doakan aku, itu sahaja.

............ ......... ......... .........

"innalillahi wainna ilaihi rajiun..."

"Tenangnya.. . Subhanallah. Allahuakbar. "

"Ya Allah, tenangnya... "

"Moga Allah memberkatinya. ..."

Allah, itu suara sahabat-sahabat ku, teman-teman seperjuangan aku pada ibu.

Akhirnya, aku selamat dinikahkan setelah sabar dalam penantian. Sahabiah ramai yang datang di majlis walimah walaupun aku tidak menjemput sendiri.

Akhirnya, mereka ketahui sosok 'dia' yang mendekatkan aku kepada Allah.
Akhirnya, mereka kenali sosok 'dia' yang aku rahsiakan dari pengetahuan umum.
Akhirnya, mereka sama-sama mengambil 'ibrah dari sosok 'dia' yang mengkhitbah ku.

Dalam sedar tidak sedar...

Hampir setiap malam sebelum menjelang hari pernikahan ku... Sentiasa ada suara sayu yang menangis sendu di hening malam, dalam sujud, dalam rafa'nya pada Rabbi, dalam sembahnya pada Ilahi. Sayup-sayup hatinya merintih. Air matanya mengalir deras, hanya Tuhan yang tahu.

"Ya Allah, telah Engkau tunangkan aku tidak lain dengan 'dia' yang mendekatkan dengan Engkau. Yang menyedarkan aku untuk selalu berpuasa, yang menyedarkan aku tentang dunia sementara, yang menyedarkan aku tentang alam akhirat. Engkau satukan kami dalam majlis yang Engkau redhai, aku hamba Mu yang tak punya apa-apa selain Engkau sebagai sandaran harapan. Engkau maha mengetahui apa yang tidak aku ketahui..."

Akhirnya, Khalilah bertanya kepada ibu beberapa minggu kemudian...

"Insyirah bertunang dengan siapa, mak cik?"

Ibu tenang menjawab... "Dengan kematian wahai anakku. Kanser tulang yang mulanya hanya pada tulang belakang sudah merebak dengan cepat pada tangan, kaki juga otaknya. Kata doktor, Insyirah hanya punya beberapa minggu sahaja sebelum kansernya membunuh."

"Allahuakbar. .." Terduduk Khalilah mendengar, air matanya tak mampu ditahan.

"Buku yang sering dibacanya itu, malam pertama..."

Ibu angguk, tersenyum lembut... "Ini nak, bukunya." Senaskah buku bertukar tangan, karangan Dr 'Aidh Abdullah al-Qarni tertera tajuk 'Malam Pertama di Alam Kubur'.

"Ya Allah, patut la Insyirah selalu menangis... Khalilah tak tahu mak cik."

"Dan sejak dari hari 'khitbah' tersebut, selalu Insyirah mahu berpuasa. Katanya mahu mengosongkan perut, mudah untuk dimandikan.. ."

Khalilah masih kaku. Tiada suara yang terlontar. Matanya basah menatap kalam dari diari Insyirah yang diberikan oleh ibu.

"Satu cincin ini aku pakai sebagai tanda aku di risik oleh MAUT. Dan satu cincin ini aku pakai sebagai tanda aku sudah bertunang dengan MAUT. Dan aku akan sabar menanti tarikhnya dengan mendekatkan diri ku kepada ALLAH. Aku tahu ibu akan tenang menghadapinya, kerana ibuku bernama Ummu Sulaim, baginya anak adalah pinjaman dari ALLAH yang perlu dipulangkan apabila ALLAH meminta. Dan ibu mengambil 'ibrah bukan dari namanya (Ummu Sulaim) malah akhlaqnya sekali. Ummu Sulaim, seteguh dan setabah hati seorang ibu."

************ ********* ********* ********* *******

Cerpen ini ana dapat daripada emel seorang sahabat. Tidak diketahui siapa penulis asal. Semoga Allah memberkatinya.

A letter from a Christian woman, to all Muslim women !

Between the Israeli assault on Lebanon and the Zionist “war on terror,” the Muslim world is now center stage in every American home. I see the carnage, death and destruction that have befallen Lebanon, but I also see something else: I see you. I can’t help but notice that almost every woman I see is carrying a baby or has children around her. I see that though they are dressed modestly, their beauty still shines through. But it’s not just outer beauty that I notice. I also notice that I feel something
strange inside me: I feel envy. I feel terrible for the horrible experiences and war crimes that the Lebanese people have suffered, being targeted by our common enemy. But I can’t help but admire your strength, your beauty, your modesty, and most of all, your happiness. Yes, it’s strange, but it occurred to me that even under constant bombardment, you still seemed happier than we are, because you were still living the natural lives of women. The way women have always lived since the beginning of time. It used to be that way in the West until the 1960s, when we were bombarded by the same enemy. Only we were not bombarded with actual munitions, but with subtle trickery and moral corruption.


Through Temptation
They bombarded us Americans from Hollywood, instead of from fighter jets or with our own American-made tanks. They would like to bomb you in this way too, after they’ve finished bombing the infrastructure of your countries. I do not want this to happen to you. You will feel degraded, just like we do. You can avoid this kind of bombing if you will kindly listen to those of us who have already suffered serious casualties from their evil influence. Because everything you see coming out of
Hollywood is a pack of lies, a distortion of reality, smoke and mirrors. They present casual sex as harmless recreation because they aim to destroy the moral fabric of the societies into which they beam their poisonous programming. I beg you not to drink their poison. There is no antidote for it once you have consumed it. You may recover partially, but you will never be the same. Better to avoid the poison altogether than to try to heal from the damage it causes. They will try to tempt you with their titillating movies and music videos, falsely portraying us American women as happy and satisfied, proud of dressing like prostitutes, and content without families. Most of us are not happy, trust me. Millions of us are on anti-depressant medication, hate our jobs, and cry at night over the men who told us they loved us, then greedily used us and walked away. They would like to destroy your families and convince you to have fewer children. They do this by presenting marriage as a form of slavery, motherhood as a curse, and being modest and pure as old-fashioned. They want you to cheapen yourself and lose your faith. They are like the Serpent tempting Eve with the apple. Don’t bite.

Self-Value
I see you as precious gems, pure gold, or the “pearl of great value” spoken of in the Bible (Matthew 13: 45). All women are pearls of great value, but some of us have been deceived into doubting the value of our purity. Jesus said: “Give not that which is holy unto the dogs, neither cast your pearls before swine, lest they trample them under their feet, and turn again and rend you” (Matthew 7: 6). Our pearls are priceless, but they convince us that they’re cheap. But trust me; there is no substitute for being able to look in the mirror and seeing purity, innocence and self-respect staring back at you. The fashions coming out of the Western sewer are designed to make you believe that your most valuable asset is your sexuality. But your beautiful dresses and veils are
actually sexier than any Western fashion, because they cloak you in mystery and show self-respect and confidence. A woman’s sexuality should be guarded from unworthy eyes, since it should be your gift to the man who loves and respects you enough to marry you. And since your men are still manly warriors, they deserve no less than your best. Our men don’t even want purity anymore. They don’t recognize the pearl of great value, opting for the flashy rhinestone instead. Only to leave her too! Your most valuable assets are your inner beauty, your innocence, and everything that makes you who you are. But I notice that some Muslim women push the limit and try to be as Western as possible, even while wearing a veil (with some of their hair showing). Why imitate women who already regret, or will soon regret, their lost
virtue? There is no compensation for that loss. You are flawless diamonds. Don’t let them trick you into becoming rhinestones. Because everything you see in the fashion magazines and on Western television is a lie. It is Satan’s trap. It is fool’s gold.

A Woman’s Heart
I’ll let you in on a little secret, just in case you’re curious: pre-marital sex is not even that great. We gave our bodies to the men we were in love with, believing that that was the way to make them love us and want to marry us, just as we had seen on television growing up. But without the security of marriage and the sure knowledge that he will always stay with us, it’s not even enjoyable! That’s the irony. It was just a waste. It leaves you in tears. Speaking as one woman to another, I believe that you understand that already. Because only a woman can truly understand what’s in another woman’s heart. We really are all alike. Our race, religion or nationalities do not matter. A woman’s heart is the same everywhere. We love. That’s what we do best. We nurture our families and give comfort and strength to the men we love. But we American women have been fooled into believing that we are happiest having careers, our own homes in which to live alone, and freedom to give our love away to whomever we choose. That is not freedom. And that is not love. Only in the safe haven of marriage can a woman’s body and heart be safe to love. Don’t settle for anything less. It’s not worth it. You won’t even like it and you’ll like yourself even less afterwards. Then he’ll leave you.

Self-Denial
Sin never pays. It always cheats you. Even though I have reclaimed my honor, there’s still no substitute for having never been dishonored in the first place. We Western women have been brainwashed into thinking that you Muslim women are oppressed. But truly, we are the ones who are oppressed; slaves to fashions that degrade us, obsessed with our weight, begging for love from men who do not want to grow up. Deep down inside, we know that we have been cheated. We secretly admire and envy you, although some of us will not admit it. Please do not
look down on us or think that we like things the way they are. It’s not our fault. Most of us did not have fathers to protect us when we were young because our families have been destroyed. You know who is behind this plot. Don’t be fooled, my sisters. Don’t let them get you too. Stay innocent and pure. We Christian women need to see what life is really supposed to be like for women. We need you to set the example for us, because we are lost. Hold onto your purity. Remember: you can’t put the toothpaste back in the tube. So guard your “toothpaste”
carefully!


I hope you receive this advice in the spirit in which it is intended: the spirit of friendship, respect, and admiration. From your Christian sister , with love!


This article is republished with the kind permission of the author. The original can be found on Crescent and the Cross. Joanna Francis is a writer and journalist. She manages her own blog.

March 7th, 2007
By Joanna Francis
Writer, Journalist – USA

ku perkenalkan padamu Khaulah Binti Malik bin Tsa'labah

Dia seorang wanita yang fasih dan indah perkataannya. Dia selalu berhubungan dengan Allah SWT. Tidak kehilangan imannya kepada Allah di saat-saat yang paling sulit. Akan tetapi dia mengadukan kepada Allah dan Rasul-Nya. Kami ketengahkan kisah Khaulah bersama suaminya di hadapan para suami dan isteri ketika terjadi perselisihan, perdebatan, perbantahan dan pertengkaran.

Khaulah berkata :”Demi Allah, mengenai aku dan Aus bin Shamit, Allah Azza wa Jalla menurunkan awal surah Al Mujaadilah. Dia berkata : “Ketika itu aku sedang berada di dekatnya. Dia adalah orang tua yang buruk kelakuannya dan sudah jemu.” Khaulah berkata :”Pada suatu hari dia masuk kepadaku, lalu aku membantahnya karena sesuatu hal sehingga dia marah dan berkata :”Engkau terhadapku seperti punggung ibuku.” Kemudian dia keluar, lalu duduk di tempat pertemuan kaumnya sesaat, setelah itu dia masuk dan menginginkan diriku. Maka aku katakan : Sekali-kali jangan. Demi Allah yang menguasai nyawaku, jangan lolos kepadaku sementara engkau telah mengatakan apa yang engkau katakan, hingga Allah dan Rasul-Nya memberi keputusan tentang kita.”

Khaulah berkata : “Dia memaksaku, namun aku menolak. Aku berhasil mengalahkannya, sebagaimana halnya wanita yang berhasil mengalahkan laki-laki tua, maka aku berhasil menyingkirkannya dariku. Kemudian aku keluar menemui Rasulullah SAW, lalu duduk di hadapan beliau dan aku ceritakan kepada beliau perlakuan sang suami terhadap diriku. Aku adukan kepada beliau perlakuan buruk yang aku terima dari suamiku.” Khaulah berkata :”Rasulullah SAW hanya bersabda :”Wahai, Khuwailah, putera pamanmu seorang tua yang sudah lanjut usianya, maka takutlah engkau kepada Allah.”

Khaulah berkata :”Demi Allah, begitu aku pergi, turun Al- Qur’an mengenai diriku. Rasulullah SAW mengalami sesuatu yang biasa dialaminya, kemudian terbebas darinya. Maka beliau bersabda :”Wahai Khuwailah, Allah telah menurunkan wahyu mengenai dirimu dan temanmu. Kemudian beliau membacakan surah Al Mujaadilah :

“Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang memajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguh nya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Orang-orang yang menzihar isterinya di antara kamu, (menganggap isterinya sebagai ibunya, padahal) tiadalah isteri mereka itu ibu mereka. Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah wanita yang melahirkan mereka. Dan sesungguhnya mereka sungguh-sungguh mengucapkan suatu perkataan yang mungkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.

Orang-orang yang menzihar isteri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, mereka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Maka siapa yang tidak kuasa (wajiblah atasnya) memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah supaya kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan itulah hukum-hukum Allha; bagi orang kafir ada siksaan yang sangat pedih.” (Q.S. Al-Mujaadilah, 58:1-4)

Khaulah berkata :”Kemudian Rasulullah SAW bersabda : Suruhlah dia membebaskan seorang budak. Maka aku katakan : Demi Allah, wahai Rasulullah, dia tidak punya budak untuk dibebaskan. Nabi SAW bersabda : Suruhlah dia berpuasa dua bulan berturut-turut. Maka aku katakan : Demi Allah, sesungguhnya dia seorang tua renta yang tidak berdaya. Nabi SAW bersabda : Suruhlah dia memberi makan orang miskin sebanyak 60 sha’ kurma. Maka aku katakan : Wahai, Rasulullah, dia tidak mempunyai makanan sebanyak itu. Maka Rasulullah SAW bersabda : Kami akan membantumu dengan serangkai kurma. Maka aku katakan : Wahai Rasulullah, aku akan membantunya dengan serangkai kurma lagi. Kemudian Rasulullah SAW bersabda : Engkau berbuat benar dan baik. Pergilah dan sedekahkan kurma itu baginya, kemudian perlakukan putera pamanmu dengan baik. Maka aku pun melakukannya.” ["Al-Ishaabah, juz 8, halaman 618-620]

Inilah dia, Khaulah. Di dalam kisahnya terdapat pelajaran tentang kerukunan hidup suami isteri dan keikutsertaan dalam memperbaiki perpecahan dan pemeliharaan hubungan kerabat serta ketuaan usia antara suami isteri. Diriwayatkan, bahwa Umar bin Khaththab r.a. berjumpa dengannya di masa khilafahnya, ketika dia sedang menunggang seekor keledai dan orang-orang di sekelilingnya. Kemudian Khaulah menyuruhnya berhenti dan menasihatinya. Lalu dikatakan kepada Umar r.a. :”Apakah engkau bersikap demikian terhadap perempuan tua ini ?” Umar berkata :”Tahukah kalian, siapa wanita tua ini ? Dia adalah Khaulah binti Tsa’labah. Allah SWT mendengar perkataannya dari atas tujuh lapis langit. Apakah Tuhan semesta alam mendengar perkataannya, sedangkan Umar tidak mendengarnya ?” [Husnul Uswah bimaa Tsabata Minallaahi wa Rasuulihi fin Niswah]

Khaulah tidak mengandalkan kekerasan dan tidak berpikir mengenai kejahatan, karena itu bukan akhlaq Islam. Akan tetapi dia mencari penyelesaian di sisi Allah dan Rasul-nya, dan mengadukan perkaranya kepada Allah SWT yang menciptakannya, agar menghilangkan kesusahannya dan memberi kemudahan sesudah kesulitan. Jika Anda ingin mendengarnya ketika menyampaikan keluhan kepada Rasulullah SAW, maka marilah kita baca hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Al-Hakim, dan disahihkannya, dan Baihaqi serta lainnya dari ‘Aisyah r.a., dia berkata :

“Maha Suci Allah yang pendengaran-Nya mendengar segala sesuatu. Sungguh aku mendengar perkataan Khaulah binti Tsa’labah dan sebagiannya tidak bisa kudengar ketika dia mengadukan suaminya kepada Rasulullah SAW dan berkata : Wahai Rasulullah, dia menghabiskan masa mudaku dan aku banyak melahirkan anak untuknya. Setelah usiaku menjadi tua dan aku berhenti melahirkan, dia melakukan zihar terhadapku. Ya, Allah, aku mengeluh kepada-Mu.”

Khaulah berkata :”Begitu aku pergi, Jibril a.s. turun membawa ayat- ayat ini.” [Surah Al-Mujaadilah]

Nabi SAW telah berwasiat agar memperlakukan para wanita dengan baik dan beliau adalah teladan tertinggi dalam memperlakukan isteri-isterinya. Nabi SAW bersabda mengenai hal itu : “Tidaklah orang Mu’min mendapat faedah sesudah taqwa kepada Allah yang lebih baik daripada isteri yang sholeh. Jika dia menyuruhnya, maka sang isteri menaatinya. Jika dia memandang kepadanya, sang isteri menyenangkannya. Jika dia bersumpah kepadanya, maka sang isteri melakukannya. Jika dia tidak ada di rumah, sang isteri memelihara harta dan
kehormatan suaminya.” Nabi SAW bersabada : “Orang Mu’min yang paling sempur- na imannya ialah yang terbaik akhlaqnya, dan sebaik-baik kamu adalah yang terbaik terhadap isterinya.” ["Kanzul 'Ummaal (9/258-261)]

Nabi SAW juga bersabda dalam akhir sebuah khotbahnya :”Perlakukan para wanita dengan baik.” Dari Amru Ibnul Ahwash di sebuah hadits panjang dalam menceritakan haji Wada’, dari Nabi SAW, beliau bersabda :”Perlakukanlah para isteri dengan baik, karena mereka adalah tawanan pada kalian. Kalian tidak berkuasa sedikit pun atas mereka selain itu, kecuali jika mereka melakukan perbuatan keji. Jika mereka melakukannya, maka jauhilah mereka dengan pukukan yang tidak menyakitkannya.

Jika mereka taat kepada kalian, maka janganlah mencari jalan untuk menyakiti hati mereka. Ketahuilah, bahwa kamu mempunyai hak pada isteri- isterimu dan isteri-isterimu mempunyai hak kepada kalian. Adapun hak kalian pada isteri-isterimu, maka mereka tidak boleh mengizinkan orang-orang yang tidak kalian sukai menginjak tempat tidurnya dan tidak boleh mengizinkan orang-orang yang tidak kamu sukai memasuki rumah-rumah kalian. Ketahuilah, sesungguhnya hak mereka pada kalian adalah kalian beri pakaian dan makanan yang baik kepada mereka.” (HR. Tirmidzi dan disahihkannya)

Doa WeHdaH

ا إله إلاّ الله
إلهاً واحداً و نحن له مسلمون

لا إله إلاّ الله
و لا نعبد إلاّ إيّاه
مخلصين له الدين
و لو كره المشركون

لا إله إلاّ الله
ربّنا و ربّ آبائنا الأوّلين

لا إله إلاّ الله
وحده وحده وحده
أنجز وعده
ونصر عبده
وأعزّ جنده
وهزم الأحزاب وحده

فله المُلكُ و لهُ الحمد
يحيي و يميت
و يميت و يحيي
و هو حيٌّ لا يموت

بيده الخير
و هو على كلّ شيءٍ قدير

الله أكـــبر

Tiada Tuhan yang disembah selain ALlah
Tuhan yang Maha Esa
dan kami berserah kepadaNya
Tiada Tuhan yang disembah selainNya
kami tidak menyerah selain kepadaNya
kami mengikhlaskan tunduk kepada Nya
walaupun dibenci oleh org musyrik
Tiada Tuhan selain Allah
Tuhan kami dan Tuhan nenek moyang kami
yang terdahulu

Tiada Tuhan yang disembah selain Allah
Tuhan yang Esa,Tuhan yang Esa,Tuhan yang Esa
Dia telah menunaikan janjiNya
Dia telah memenangkan hambaNya
Dia telah memuliakan tenteraNya
dan Dia telah mengalahkan musuhNya berseorangan

Bagi ALlah segala kerajaan,bagi segala pujian
Dia yang menghidupkan dan mematikan
Dia yang mematikan dan menghidupkan
sedangkan Dia Maha Hidup dan tidak mati
Dalam segala kekuasaan dan kebajikan
dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu
ALlah Maha Besar...

Monday, April 5, 2010

Ku ingin memiliki kekuatan hati sepertinya...

Nama yang cukup indah. “Khaulah Al-Azwar”, seiring dengan peribadinya yang tangkas dan penuh semangat dalam memastikan kemenangan islam. Ya Muslimat! Renungkanlah kisah seorang ‘Bidadari Besi’ yang perlu kita contohi dalam mengharungi perjuangan yang pasti berkesudahan dengan kemenangan…takbir!

Khaulah Al-Azwar merupakan seornag wanita yang hidup di zaman sahabat RA. Beliau merupakan adik kepada Zirar Al-Azwar yang kehandalannya di medan perang sememangnya tidak asing bagi pencinta islam. Ketangkasan dalam teknik bertempur turut diwariskan kepada Khaulah oleh ayahnya Al-Azwar. Khaulah lantas menjadi seorang wanita yang mahir berpedang dan berkuda. Beliau diceritakan sebagai seorang yang paling handal berlawan dalam sejarah islam.

Episod-episod penglibatan Khaulah dalam perang-perang islam tercatat dalam Maghazi Rasulillah hasil kompilasi Muhammad Bin Umar Al-Waqidi Al-Aslami. Dalam perang Yarmuk , peran utama yang menjadi pembuka Syam,beliau menjadi salh seorang yan menonjol atau meminpin kaum wanita yang turut serta terlibat. Bahkan, beliau turut mengalami kecederaan di kepala dalam peperangan yang sangat bersejarah itu.

Namun, kisah kehandalannya bertempur yang paling masyhur adalah dalam satu operasi tentera Muslimin untuk menyelamatkan saudaranya Zirar yang telah ditawan oleh tentera Rom sewaktu penggempuran di sekitar Damascus. Lantas, Khaulah telah turut serta dalam operasi tersebut . Dengan berpakaian hitam, berserban hijau dan meggunakan skarfnya sebagai topeng menutupi mukanya . beliau yang menyertai pasukan Khalid Al-Walid meluncur laju k e arah musuh, bertempur dengan handal dan cermat; membantu tentera Muslimin yang ketika itu sudah keletihan berlawan. Raafe Bin Umaira ,panglima skuad sebelum ketibaan Khalid mengungkapkan ketakjubannya, “Beliau berlawan seperti Khalid, namun jelas beliau bukan Khalid, namun jelas beliau bukan Khalid “.

Khaulah mempamerkan kehandalannya berkuda dan bertempur dengan tombak .Beliau meluncur laju ke arah barisan Rom ,membunuh seorang dengan tombaknya ,lalu meluncur ke arah barisan Rom;mencederakan dan membunuh tentera Rom lain .Beliau membebaskan panglima Zirar dalam satu operasi serangan berikutnya di Beit Lahiya, Gaza, Palestin.

Pertempurannya secara solo itu ibarat menjadi satu pertunjukkan kepada tentera Muslimin yang lain di samping membangkitkan semangat mereka untuk terus berjuang. Beliau akhirnya mendedahkan identitinya yang pasti mengejutkan sesiapa yang mengetahui (dicatatkan Khalid hampir-hampir terjatuh dari kudanya ). Akhirnya, tentera Muslimin, bersma Khaulah berjaya .

Keberanian Khaulah sekali lagi terbukti apabila beliau dan beberapa mujahidah lain ditawan dalam peperangan Sahura. Mereka dikurung dan dikawal rapi selama beberapa hari. Walaupon agak mustahil untuk melepaskan diri, namun Khaulah tidak mahu menyerah kerana jiwanya sentiasa hidup. Beliau sering mengeluarkan kata-kata semangat kepada rakan-rakannya.

“ Wahai sahabat-sahabatku yang sedang berjuang di jalan Allah apakah saudari semua sanggup menjadi tukang-tukang picit orang Rom ? Apakah saudari sanggup menjadi hamba orang-orang kafir yang dilaknati? Relakah saudari dihina dan dicaci maki oleh bangsa Rom yang durjana itu ? Di manakah letaknya harga diri saudari sebagai pejuang yang rindukan syurga Allah ? Dimanakah letaknya kehormatan saudari sebagai seorang islam yang bertaqwa ? Sesungguhnya mati itu lebih baik bagi kita daripada menjadi hamba-hamba orang Rom.”

Khaulah terus menerus membakar semangat rakan-rakannya. Akhirnya mereka sebulat suara menentang pengawal-pengawal yang mengawal mereka. Khaulah dan rakan-rakannya rela mati syahid jika gagal melarikan diri. Mereka semua bertaubat dan berdoa bersungguh-sungguh agar datangnya bantuan . Sebelum mara Khaulah menyampaikan suatu kata-kata kepada rakan-rakannya : “Janganlah saudari sekali-kali gentar dan takut. Kita semua harus bersatu dalam perjuangan dan jangan ada yang terkecuali. Patahkan tombak mereka, hancurkan pedang mereka, perbanyakkan takbir serta kuatkan hati. Insya Allah pertolongan Allah sudah dekat.”

Berkat keyakinan, mereka berjaya menghapuskan pengawal-pengawal dan melepaskan diri dari kurungan itu.